Monday 21 October 2013

Diantara Dua pilihan ..Part 3

" Just for you to be clear, I am all alone. Please dont bother to mind me, " ujarnya perlahan mengulang ayat yang ditulis diatas sekeping kertas.

" Tulis surat cinta ke sayang ? " hampir melayang pen yang ada digenggamannya kerana terkejut dengan sapaan Yuhana. Bulat mata memandang  Yuhana yang berada di hadapan mata dengan sengihan kerang busuknya.

" Kau "
 Lurus jari telunjuk menuding kearah Yuhana. Yuhana sekadar mengangkat tangan.

" Sorry. Aku tak tahu pula yang kau tengah  fokus tahap tak sedar tadi, " sungguhnya.

" Nasib tak cardiac arrest tadi. Kalau tak, dah nyawa aku melayang2 kat atas tu. Say goodbye see you later pun tak sempat ," bebel Ayeen dengan  tangannya yang masih menggeletar akibat terkejut tadi.

" Sempat mengucap  tak ?  " usik Yuhana. Ayeen membalas dengan jelingan tajam.

" Nak je aku baling pen ni kat muka kau, tengok kalau kau sempat mengucap ke tak , " Yuhana tergelak sakan mendengar jawapan  Ayeen.

" Seronok la tu , "

Hehe.

Yuhana memandang Ayeen yang sibuk menyusun buku, kertas dan yang sewaktu dengannya diatas meja. Kemudian dialih pula ke wajah Ayeen yang hanya diam tanpa bicara.
Lama.....

Kakunya riak muka. Aku yang duduk depan dia pun dia buat tak peduli. 

" Erhmm, " tiada tindak balas dari Ayeen. Angin kurang baik ke?

" Ayeen, "
Sesat...Dua saat.. Tiada jawapan kedengaran.

" Ayeen , "
" .......................................................... "

" Ayeen ! " keras suaranya.

Barulah si teman mengangkat muka. Seolah - olah baru tersedar yang Yuhana memanggilnya.

" Kau angan ke angin dengan aku ni ? "

" Sorry, macam jauh je aku dengar suara kau tadi , " balas Ayeen pendek.

" Melayang kat mana ? "

Ayeen sekadar mengangkat bahu. 

" Kau tahu jelah kalau aku ni, " jawabnya membuatkan Yuhana membuat muka.

" Uncertainty feeling too much ?. I dont mind sharing the so called idea of yours, " 

Haha.

" Well, Its just the Ayeen tried to find some trouble for her mind. Dont bother yourself too much. Nothing is terpelanting la. Please rest assured, "

Jawapan paling bernas dari Ayeen yang buatkan aku rasa macam nak cekik je budak ni. Kalau bukan sebab memang aku dah kenal dia and her habit trait tu,dah lama aku gantung kat pokok taugeh. 

" Can sense the negativity of yours. The air around here is kind of gloomy , " provoke Yuhana lantas mencapai pen di atas meja.

" Mind to tell me , what makes you said that ? "

" You can think the years and the experience I had. Maybe ? "

Tergelak Ayeen mendengar jawapan Yuhana. 

" Well, that's Yuhana for you. I'm impressed , "

Yuhana menunduk sebagai tanda terima kasih atas pujian Ayeen. Interpretasikannya sebagai ego.

" so ? "

 Yuhana tersenyum sinis.

" Nothing, "

Ayeen mengecilkan matanya. Sedar yang Yuhana sedang berdrama.

" I should take my leave now or else, I'll late , " dia tidak berminat dengan drama yang Yuhana mainkan. Tahu yang dia sedang cuba mengorek apa yang sedang dia fikirkan.

" As you please. see you later , " sinis balasan yang diterima. Agak2 rasa terbakar dengan provokasi Yuhana namun dia terus bangun dari duduk atau betul2 terperangkap dengan mainan Yuhana.

" I said Assalamualaikum, " usai berkata Ayeen  terus  mengatur langkah pantas meninggalkan tempat itu. Entah apa yang dikejarnya , Yuhana  pun tidak tahu. Atau mungkin  cuba mengelak dari disoal bertubi - tubi. Bukan dia tidak tahu perangai Ayeen yang satu itu. Berahsia  tidak bertempat.  Dia hanya mampu menggeleng kepala.

" Well , I'm here if you in need to spill something though ," bisik Yuhana sendiri. Nafas dihela perlahan lalu bangun dari duduk .






Friday 24 May 2013

Di antara Dua Pilihan..part 2

       " Malang hidup kau kena teriak, " tergelak Yuhana mendengar cerita Ayeen ditempelak ibu pesakit. Namun dalam gelak dia bersimpati juga. Ayee.n menarik muncung sedepa.

      " What case ? "

      "Aspiration pneumonia. I think the mother can't stand to see her baby cyring macam nak putus suara. Ayeen pun,kalau tempat dia akan buat begitu tapi nonsense la, "

      " Hmm,no wonder la pun yang ko buat sajak ala - ala melepas geram tahap BOOM , "

Ayeen menyandarkan diri ke bangku dan melepaskan keluhan perlahan.

      " Malanglah profesion jururawat ni. Tiada siapa yang pandang kerja nurse. As if we're nothing. Macam mana lah orang boleh kerja macam ni , "

Tergelak besar Yuhana mendengar bebelan Ayeen yang bukan - bukan.

      " Tanya diri sendiri ke cik Ayeen . Atau dah lupa diri tu kerja apa ? " gurauannya hanya dibalas dengan jungkitan bahu.Yuhana hanya mampu menggeleng kepala. Dia ni memang betullah la Ayeen. Fikirannya yang entah dia letak tahap mana.

     "  Still, I respect nurses. Haha , " Konklusi yang disuarakan secara tiba - tiba oleh cik Ayeen hampir saja menyebabkan Yuhana membaling selipar kearahnya.

     " Gila ! "

      Ayeen sekadar menjelirkan lidah dan meneruskan kerjanya menghadap laptop. Serentak itu, fikirannya kembali melayang kearah kejadian yang berjaya meragut kesabarannya.

................................................................................

        " Yang kamu tahu tanya soalan tapi tak berikan rawatan. Tu referral yang ada tu kamu tak boleh baca ke ? " tengking si ibu dengan wajah merah kerana terlalu marah. 

       " Ibu, kami kena tanya untuk tahu masalah dia. Kami tak boleh berikan terus - terus berikan rawatan tanpa usul periksa. Nanti kalau salah berikan rawatan , lain pula jadinya nanti, " jawab  doktor berlembut.

      " Hei, kamu tak nampak ke anak saya menangis macam ni. Kamu tak boleh ke bagi dia berhenti nangis dulu. Tahu tak dia puasa dari jam berapa, '" tengkingnya lagi.

      " Ibu, "

      " Begini ke servis hospital kerajaan. Punya teruk ! Punya teruk !. Saya bawa anak saya ke hospital kerajaan sebab saya tahu,servis bagus. Tapi, begini ? "

      Ahaaaa, naik melonjak  ke zone danger kesabaran yang ada bila si ibu semakin melalut - lalut. Tak sempat bagi penjelasan, terus dismash tajam. 

     " Saya faham kamu kamu sibuk, saya cukup faham sudah. Memang dari kecemasan lagi. Tapi kalau sampai begini. Pleaselah. Kamu tanya soalan tapi tidak berikan rawatan. Kalau saya tahu awal - awal begini, lebih baik saya bawa anak saya ke hospital swasta. Saya tak kisah pun kalau perlu bayar lebih , "

Erk..Dalam memberi servis,sempat si ibu menunjukkan keriakkan. Terus speechless jadinya. 

       " Ibu , saya nak ambil tekanan darah dia ya, " tanya ku dalam nada lembut tapi rasanya bunyinya lebih sejuk dari ais bawah tanah.

       " Baby sweet , kita check kejap je. Sorry sayang, " pujukku lembut kepada si baby walaupun memang dah confirm tahu baby ni memang takkan duduk diam.

      " Nurse, tak nampak ke tangan anak saya dah merah? Kesian anak ibu. Hei,kamu tak nampak ke. Ya Allah , teruknya, " 

Ya Allah, kuatkanlah imanku. Terasa menggeletar tangan menahan marah.

      " Ibu , vital sign dia kena ambil untuk baseline.Kalau tak , " 

      " Kamu tak kesian ke tengok anak saya ? "

Allah, cakap pun tak habis terus kena missile attack. 

      " Okaylah, buatlah suka hati, " ujarku malas hendak melayan dan terus meninggalkan katil mereka untuk menenangkan diri sebelum lagi banyak keluar ayat - ayat power dari mulutku.

      May Allah bless you lah doctor.Good luck for you ucapku dalam hati sambil menuju pantas ke pantry mencari air untuk diminum.




Sunday 5 May 2013

Ilham Out of Blue

" Tidak ! nak cakap berapa kali baru faham ni, " si gadis bertegas.

         " Ain , selama kita kenal ni baru kali ni abang minta. Please," kedengaran suara lembut sang lelaki memujuk.

Tajam mata si gadis memandang lelaki yang sedang merayunya.

         " No means no. Abang tak faham ke maksud Ain. atau abang tak tahu apa yang abang minta dengan Ain ni , " keras nadanya di halwa telinga.

         " Abang tahu. Abang nak Ain percaya abang. Abang minta sebab abang mahu and Ain pun tahu yang abang memang bertanggungjawab dengan Ain pun , "

Tersirap darah ke muka apabila mendengar jawapannya. 

         " Tanggungjawab atau tidak , tu bukan masalahnya. Kalau kemaruk sangat nak buat benda tu dengan Ain, apa salahnya nikah dulu. Abang tau ke tidak ni, "

" Ain.... Please, "

" No,"

            Terasa kecil diri Ain apabila diminta untuk melakukan perkara terkutuk itu. Dia masih punya maruah. Terasa seperti kasih yang dijalin sejak bertahun lamanya itu seperti tiada makna. Air matanya mula bergenang di tepi mata.

" Ain, Abang..... "

            " Kalau abang teringin sangat. Tak tahan dah , Ain izinkan abang dengan orang lain ," 
Belum pun sempat bangun , tangannya ditarik kasar dan dihumban masuk ke dalam kereta.

           " Keras kepala sangat ni kenapa, hah ?!..Abang nak minta tu je pun payah sangat ke nak bagi ? " tudung dikepala ditarik kasar.

          " Abang, tolong jangan. Ain ada ibu bapa, ada maruah. Kita ada  adat, " menggeletar suara Ain menahan ketakutan. Lelaki yang dikenali sejak 5tahun yang lalu itu bukan orang yang sama.

" Pedulikan ! . Diam " 

          Mengalir air mata Ain ketika bajunya ditarik hingga terkoyak. Dia berusaha melawan, namun kudrat wanitanya itu jauh sekali berbeza kekuatan dengan kudrat sang lelaki.

         " Abang, tolong jangan , " pintanya dalam nada merayu namun hanya tamparan yang diterima. 

        " Tidak! Tidak ! "

Air mata mengalir semakin deras.

       " Tolong. Jangan . Tidak. Jangan. Tidak, tidak ! "

      " Aah , "

Pap ! Bahunya ditampar lembut menyedarkannya ke alam nyata.

" Baca apa? Sampaikan abang bagi salam pun tak dengar , " Lantas dahinya dikucup . Keterbiasaan  sang suami sejak dari hari pertama mereka bernikah.

Pucat wajah si isteri dengan mata merah dan air mata yang masih mengalir dipandang lama. Kemudian dialih pandang kearah buku yang dipegang. 

" Lah, baca novel ke pula cik wifey kita ni sampai nangis begini. Ingatkan dapat telegram ke apa ke ? " gurau si suami.

Dipandang semula wajah sang isteri yang masih bingung dan memandangnya kosong. Apakehalnya ni ?

Dan tersirap darah ke muka apabila membaca tulisan - tulisan dalam buku yang pada awalnya disangka novel. Pantas tangannya mengambil buku tersebut dan terus duduk di sebelah isteri tersayang.

"Buku ni abang banned dari Ain baca. Okay. Yang ni tak baik untuk kesihatan sayang, " Air mata yang hanya tinggal saki baki itu dilap menggunakan tangan kiri.

" Abang ni, orang tengah emosi baca dia kasi banned pula.Apa ni ? " barulah terdengar suara si isteri. Cuba diceriakan namun jelas terdengar ketarnya.

" Dah tu kata lagi tak baik untuk kesihatan. Bukannya Ain pregnant ke apa ke? " tergelak encik suami melihat si isteri memuncungkan mulut.

" You freak me out sweetie. Balik rumah, ingatkan baru nak bermanja. Tup tup cik puan Besar tengah melodrama air mata , " balas encik suami sambil tergelak.

" Ala , abang ni, "
" Tak ke betulnya, "
" Ish , "

Ain cuba bangun dari kerusi namun terduduk semula.

" See, mesti kaki tu menggeletar. Sampai tak boleh bangun. Kan ? " usik si suami lagi.

" Ni bukan masalah kaki menggeletar. Tapi kaki cramp, " tergelak besar si suami mendengar jawapan isterinya. 

" Okaylah. Since you mean world to me, " balas si suami mengalah. Dia bangun dan mendukung si isteri  terus menuju ke dapur.

" Aik, bukan bedroom ke ? "   

" Malam masih muda Yang. Harus re-charge battery dulu supaya boleh all out malam ni ,"

Si isteri memukul manja bahu sang suami menahan malu.






Monday 18 March 2013

Ceritakanlah Tentang Aku dan Dia

" So, Ain. ada boyfriend ? " 

Dan aku sekadar tersenyum sambil mengangguk.

" Berapa lama kenal ? "soalan yang membuatkanku terdiam seketika.

          Teragak - agak sebentar,berfikir samada perlu dijawab atau tidak.Kerana yang nyata soalan pasti akan datang bertalu - talu selepas ini. Mataku tertuju kearah si pemberi soalan.Wajah  yang innocent penuh curiosity. Oh, please don't because the phrase said ' Curiosity kill the cat " .

            " Lama dah, "aku cuba bermain tarik tali.

         " Lama tu berapa tahun ? " dia cuba mencari jawapan pasti. Perlahan ku letak sudu di pinggan.

" Tujuh tahun , " 

        Membulat mata si tukang tanya. Reaksi yang biasa ku terima setiap kali memberikan jawapan begitu.

" Lamanya. Kenapa tak kahwin lagi ? "

      Haila nyawa. Soalan typical yang biasa dan malas hendak ku jawab. sudah terang lagi benderang dengan lampu pendaflour inikan pula nak guna spotlight.

" How old are you ? " soalnya lagi tanpa menunggu jawapan dariku.

" 24,"

" Maksudnya since sekolah menengah memang dah berkawanlah.  , " 

           Terasa  senyumanku hambar. Ada sedikit rasa kurang selesa bila berbicara tentang hal begini dengan rakan sekerja. Mungkin kerana sudah menjadi tabiatku sekadar mendiamkan diri bila orang sekeliling mula bercakap tentang soal cinta.

" Is he working or what ? "

         Betullah terasa macam kena interrogate dengan CIA je gayanya. Even my family sendiri pun tak macam ni. Tapi yelah, orang bukan familiar pun dengan my private life.

       " Training dekat Bintulu. Under petronas. Lepas habis sekolah menengah, kitaorang tak pernah duduk dekat sebab study ke sana sini , " seolah mahu tidak mahu sahaja aku menjawab. Cuba diletak tanda noktah pada perbualan mereka. Namun hanya kegagalan yang terlihat.

" Tak bertunang ke. Kan kawan dah lama ? "

        Level curiosity si tukang tanya memanglah tinggi sampai tak berhenti - henti menyoalku dari tadi. Sampaikan nasi goreng yang terhidang dimeja nampak tawar di pandangan mata.

        Nafas kuhela perlahan. Takut pula si tukang tanya terasa hati kalau mendengus kuat - kuat.

        " My sis tak bagi kalau tunang lama - lama. Tempoh paling lama pun  enam bulan. Lagipun , dia belum kerja , "

     " Apa masalahnya pula? Ain pun dah kerja dua tahun. Lagipun korang bukannya duduk berdekat buat masa sekarang. Boleh work out nanti , " balas si tukang tanya.

    " Masalahnya , dua - dua pun takde intention nak kahwin. Takkan nak paksa juga kut , " balasku sambil tergelak kecil.

" Hmm. Betul juga , " terangguk -angguk kepalanya mengiyakan jawapanku.

" Family dah jumpa ? "

" Belum. My sis cakap,kalau dah memang betul -betul serius berkawan baru jumpa family dia. Lagipun, dia sendiri pun tak pernah jumpa family Ain secara official. But both family tahu je yang kitaorang berkawan , " jawapan ku berikan seringkas mungkin. Terlihat sedikit berubah riak wajahnya. Dan aku sekadar buat tidak tahu.

      Makanan kusuap terus masuk mulut tanpa berlengah - lengah. Kalau boleh, hendak saja kusumbat sekali masuk mulut dan cabut keluar dari pantry.

     " Ada gambar dia tak dalam handphone. Boleh tengok  ? " soalan yang membuatkanku hampir tersedak. 

Hmmm.

       "Ain takde simpan gambar dia dalam handphone. Gambar kucing je banyak , "jawapanku membuatkan si tukang tanya semakin pelik melihatku.

" Biar betul Ain ni. Takkan takde gambar kut. satu pun takde ? "

        Aku sekadar tersenyum. Inilah padahya kalau bertanya tentang hubungan cik Ain. Bila Ain cerita, semua buat muka pelik. Kalau dah memang kebenarannya macam tu nak buat apa lagi. Takkan nak tipu semata -- mata nak buat cerita jadi sedap. Seolah-olah Im the heroin in romance drama.

" Facebook? Ada gambar? Buat tak in relationship ? "

Dan aku sekadar mampu menepuk dahi dalam anganan sambil menyebut ALLAH sebabnya..

          " I don't even have a single picture of him in my page.And the relationship thingy pun kitaorang tak buat, " semakin menganga si tukang tanya melihatku yang menjawab dengan tenang.

Hmm. Sedapnya teh C special ni. Manisnya sampai rasa tekak rasa sakit.

            " Ain tahu je kalau orang tengok Ain akan assume Ain takde boyfriend. Sebab  diam je. Dulu masa dekat kolej pun orang ingat Ain takde boyfriend sebab tak pernah tengok Ain keluar dengan siapa - siapa, " 

           Si tukang tanya kulihat seperti menelan liur pahit je gayanya. Aik, takkan terasa kut. Tu baru mukadimah tu. Isi penting tak masuk lagi tu.Hehe. 

" Selalu contact juga walau berjauhan ? " 

Aik, ingatkan sesi soal jawab dah habis. Nampaknya, masih tak berputus asa ye.

         " Ya.Kadang seminggu dua baru contact , " aku sekadar mengiyakan. Kalaulah aku cerita kebenarannya, alamatnya heart attack tak sempat mengucaplah jawabnya si teman nanti.

" Selalunya apa yang korang cerita ? " 

        Betullah rasa macam nak give up pun ada. soalan serupa apa ini ? Sangat menarikkah cerita cinta asmara ku? Hahaha. I just dont get it why people so that interested with my story. Bukankan sudah sejelas - jelasnya benda ni membosankan halwa telinga. Ataukahkah mungkin dia sekadar hendak menduga sejauh mana kebenaran tentang cerita ku ini. Manalah tahu mungkin saja dia menanggap cik Ain sedang bersandiwara.

" Nothing special. Macam orang lain , "

" Just say hello, apa khabar ? "

          Angguk jelah. Kalau dah memang kebenarannya begitu. Sedang sahabat karibku sendiri sudah tahu betapa  @#$%^&*  hubunganku dengan dia.

           " Ain tahu it's kind of weird and tiada yang seronok tentang cerita kami.Tapi that's how we do our relationship. And I finish my meal, "

           Tanpa memperdulikan si tukang tanya yang sedang terkebil-kebil aku lantas bangun dari kerusi terus menuju kesinki.Itu sahaja cara ekstrem dapatku lakukan daripada terus menjawab soalan-soalan silibus luar alam dari si tukang tanya. Terpulanglah bagaimana dia mentafsir cerita cik Ain. Kerana apa yang lebih penting , aku dan dia mengerti yang sebenarnya.

          Semerta itu terlayar wajahnya difikiran membuatku tersenyum dengan si paip air.


Thursday 14 March 2013

Di Antara Dua Pilihan.. Part 1

Yang kelam itu hanyalah kerana malam yang gelap
 dengan sang bulan bersembunyi di balik awan.
Sedang cik bintang pun agak segan dan silu untuk show off  di hamparan langit luas

Dan aku
sedang angan melayar mimpi
berkhayal sambil bertatapan dengan skrin laptop
ditengah malam buta
selepas tamat waktu syif petang



Pak..Dahi percuma ditepuk.senyuman terukir di bibir


Seperti kosong difikiranku
teringat kisah lalu
haruskah kujadikan panduan
ataukah
amaran untuk diriku sendiri
ataukah
ku ikutkan saja rentak alirannya
ke kirikah ?
ke kanankah ?

Haha..Any interesting story. Please ?

Sungguh
teruji kesabaranku
memaksa amarahku tertahan di dada
Hampir saja ada yang menjadi mangsa
syukurlah
Allah masih memberiku kekuatan untuk terus ber' poker face' 


Dan kamu
Insan bergelar manusia
Janganlah kau anggap hinanya aku 
kerana apa yang kau lihat hari ini
pasti saja bukan diriku yang sebenar
kerana
Hanya saja bila kau tau kebenarannya
sesungguhnya
Melututlah kau merayu.



                  " Okay,enough shakespeare. what the hell exactly happen miss , "

                 " Nothing , " bahu diangkat selamba sambil bait ayat terus saja ditaip satu persatu. 

                 Si teman tersenyum seraya duduk di hadapan si penyair." Seem's like I sense something. Any new bad experience at ward ? " laju si teman membuat umpan.

                " Stop bothering me . You're ruining my concentration, " 

                " Ayeen , this...you better tell me. There must be something in your mind. Am I right or I am deadly right , "

Si teman lawan bicara serta merta tergelak.

                " That's so funny that I forgot to laugh , " 

                " So ? "

Pap. Komputer riba ditutup dan diletak tepi.

                " Actually , "

..............................................................





Tuesday 12 March 2013

Greetings..

Bismillah..

Selamat buka blog baru..hehe..

Entahkan rajin dibuka atau tidak nanti. InsyaAllah.

Kenapa cik ie rajin membuka ruangan baru kerana cik ie ingin memulakan semula hobi lama yang agak2nya terpendam semenjak sibuk belajar jadi " manusia " dan sibuk sebagai "manusia itu " ..Haha.


InsyaAllah..


Semoga Allah, permudahkan cik ie membuang masa di blog ini nanti ye.


Apapun , greeting from ie untuk Dunia Baru..


Salam.. ^^