Staff yang lain sedang dalam sesi pertukaran syif. Dia yang hari ini bertugas sebagai ' Link Nurse ' mempunyai skop tugasan yang agak berbeza dari yang lain .
                Dia masih tekun dengan kerjanya mencuci gelas tanpa menyedari pintu pantry ditolak dari luar.
               " Exhausted . Starving  " 
               Terpusing kepala Hanasuki dari mencari tuan punya suara yang tiba - tiba. Seorang doktor muda sedang duduk di kerusi sambil menyandar lemah dengan mata yang terpejam.
             Dr. Hidzman Amir .  Pantas matanya membaca tag nama yang bersangkut d leher.
              " Dah habis kerja ? " soal Hannasuki sekadar berbasa - basi.
              " Ya. Sungguh penat rasanya. Hadn't eat since last night , " balas doktor muda tersebut masih dengan mata terpejam.
             " If you don't mind , you can finish my breakfast though , " tawar Hanasuki sambil  mengunjuk kearah container makanan yang terletak elok diatas meja.
               Dr. Hizdman lantas membuka mata dan memandang kearah Hanasuki dengan pandangan kelam. 
                " It's okay. You don't need to ," balas Dr. Hidzman cuba menolak pelawaan Hannasuki dengan sopan.
                " If you don't mind.  It's just a simple toast and boiled eggs , " ujar Hannasuki sambil tangannya ligat membuka bekas makanan di depan Dr. Hidzman.
" Sekurang - kurangnya, kalau doktor dah makan , boleh balik rumah mandi dan terus tidur, "
Hannasuki berkata lembut bila melihat Dr Hidzman yang nampak serba- salah.
" Saya tak letak racun dalam makanan tu doktor " kata Hannasuki lagi lantas tergelak. Dr Hidzman tersengih mendengar kata - kata Hannasuki dan kemudian mengambil sandwich dan mula makan.
" Then, thank you"
 
" Help yourself. Coffee ? "
Dr Hidzman memandang Hannasuki yang sedang memegang botol thermal. Sedia untuk menuang kopi ke cawan.
" Seriously , you're my lifesaver, " seretak itu mereka tergelak.
And the rest is history.
" Sekurang - kurangnya, kalau doktor dah makan , boleh balik rumah mandi dan terus tidur, "
Hannasuki berkata lembut bila melihat Dr Hidzman yang nampak serba- salah.
" Saya tak letak racun dalam makanan tu doktor " kata Hannasuki lagi lantas tergelak. Dr Hidzman tersengih mendengar kata - kata Hannasuki dan kemudian mengambil sandwich dan mula makan.
" Then, thank you"
" Help yourself. Coffee ? "
Dr Hidzman memandang Hannasuki yang sedang memegang botol thermal. Sedia untuk menuang kopi ke cawan.
" Seriously , you're my lifesaver, " seretak itu mereka tergelak.
And the rest is history.
 
No comments:
Post a Comment