Friday, 7 August 2015

In the Eyes of a Mere Nurse

" How's life ? as a nurse to be exact ? "

"  Hmmmmm.. I wonder why I still work as a nurse , "
" Is it tough ? "

" Yup. In various meaning "

" How so ? "

" I wish I can let you to take control of my mind and my emotion for minute and understand it for yourself . It such a hassle to explain it to other people and make them to fully understand of how I feel and how I view the life in the eyes of nurse "

" What a jerk "

Haha.

" I dont really express my opinion towards my profession because it might caused people feel offended. Especially those in the same field with me "

" You see, almost all the time, you and I have a different opinion about something. And always your opinion irritated me. It's pretty much , like , weird but when we think rationally, I admit its true "

" Then . First thing first , I'm proud of my profession "

" Well, of course you proud of your job. Who don't ? "

" When I first started my career, it's really hurting and irritating whenever people kept saying like nurses are rubbish, nurses are maid whom being paid by the people to do dirty work like clean the pee, the vomit, the poops and so on. And I was like 'what the hell with that '. And when people are praising us like we're an angels or whatever, I was like ' yes. that's how you people should treat us ' "

" And ? "

" And now, Whenever I heard people bashing or posting up a rude comment or whatever , I simply like ' I don't care of what you lot said '. I do what I supposed to do and you can said whatever you want. Simply said I can't expect people to understand my work. And it's such a waste of time to tell them on how noble the work are. Unless if they stand next to me and see what i've been seeing all this time  and exprience it and still saying that nurses are S**t , then i'll be really feel offended "

" Woah. Calm down "

" As you know, I really don't want to be a nurse. I'd rather die than do this kind of work. It's not because nurses is the lowest of job society, it's simply because I don't have interest . I strongly believe that i'll shine more in other profession like maybe teacher or lawyer "

" Yup. You were always a good speaker and it shocked me when I heard you join nursing "

Haha

" It a twist of fate done by Allah. Might as well accept it like that. Thinking back , I really on my journey to be a human "

" Haha. I remember you used to say that you want to be a human whenever you been asked about your ambition "

"Yup. So, I continue and focusing more to my career up the point of being in a relationship is hassle , I then bit by bit realising about a lot of thing. I started to emphatize other people . Try to understand people as much as I can especially the patient. Gradually , I started to view thing from the third party. Always trying to look from different perspective. Truthfully, There are a lot of things that hard to explain to others. "

" Perhaps you can summarize in words ? "

" Umm, Beautiful "

" Beautiful ? How is that possible ? "

" I might be just imagining things and being weird. I live in the world full emotion. And there are a lot of things to see , to watch , to feel and to learn. It simply make you feel thankfull for being alive. "

" Aren't that means you are fell in love with your job  ? "

" Haha. I guess so. Its upsetting yet comforting , its painfull yet relieving , its sad yet delighting "

" People say nurses is in the lowest rank of career, the most dirtier works in the entire world. They said nurses are prostitutes , are not worth to praise because they being paid for doing their works. "

"And who are they ?  Ignore those people. Like I said, I can't expect people to understand my work. Maybe they are simply being born with the heart of stone. They have my sympathy "

" Human aren't perfect "

" True "

       

Cahaya part 4 ( The First Meeting )

                Dia menyanyi kecil sambil mencuci gelas yang berlambak di sinki pantry. Jam ketika itu baru menunjukkan 7.30 pagi. Walaupun syif kerjanya bermula pada jam 8 , sudah menjadi tabiatnya bermula lebih awal dari waktu kerja sebenar. Al maklumlah , datang kerja seawal orang masuk syif jam 7 pagi.

                Staff yang lain sedang dalam sesi pertukaran syif. Dia yang hari ini bertugas sebagai ' Link Nurse ' mempunyai skop tugasan yang agak berbeza dari yang lain .

                Dia masih tekun dengan kerjanya mencuci gelas tanpa menyedari pintu pantry ditolak dari luar.

               " Exhausted . Starving  " 

               Terpusing kepala Hanasuki dari mencari tuan punya suara yang tiba - tiba. Seorang doktor muda sedang duduk di kerusi sambil menyandar lemah dengan mata yang terpejam.

             Dr. Hidzman Amir .  Pantas matanya membaca tag nama yang bersangkut d leher.

              " Dah habis kerja ? " soal Hannasuki sekadar berbasa - basi.

              " Ya. Sungguh penat rasanya. Hadn't eat since last night , " balas doktor muda tersebut masih dengan mata terpejam.

             " If you don't mind , you can finish my breakfast though , " tawar Hanasuki sambil  mengunjuk kearah container makanan yang terletak elok diatas meja.

               Dr. Hizdman lantas membuka mata dan memandang kearah Hanasuki dengan pandangan kelam. 

                " It's okay. You don't need to ," balas Dr. Hidzman cuba menolak pelawaan Hannasuki dengan sopan.

                " If you don't mind.  It's just a simple toast and boiled eggs , " ujar Hannasuki sambil tangannya ligat membuka bekas makanan di depan Dr. Hidzman.

             " Sekurang - kurangnya, kalau doktor dah makan , boleh balik rumah mandi dan terus tidur, "
Hannasuki berkata lembut bila melihat Dr Hidzman yang nampak serba- salah.

            " Saya tak letak racun dalam makanan tu doktor " kata Hannasuki lagi lantas tergelak. Dr Hidzman tersengih mendengar kata - kata Hannasuki dan kemudian mengambil sandwich dan mula makan.

             " Then, thank you"
 
              " Help yourself. Coffee ? "

Dr Hidzman memandang Hannasuki yang sedang memegang botol thermal. Sedia untuk menuang kopi ke cawan.

              " Seriously , you're my lifesaver, " seretak itu mereka tergelak.

And the rest is history.

Tuesday, 28 October 2014

Cahaya part 3

            " Kak suki , nak dengar cerita kak Suki masa bercinta haritu ? " soalan Aqilah yang tiba - tiba itu buat dia agak tersentak. Dipandang  Aqilah yang tersengih - sengih di hadapannya.

              Hanasuki bagai hendak tergelak sahaja  melihat Aqilah yang memandangnya dengan wajah serius. Hendak dibiarkan soalan tidak berjawab kasihan pula. Tapi , dia memang tidak punya cerita cinta yang menarik untuk dibuat kisah pun.
             " Akak tak pernah bercintalah Aqi " bagai hendak tak hendak sahaja dia menjawab permintaan luar akal Aqilah .

            " Alah , kak Suki "
            " Betul takde. Kalau pun ada , buat apa kak Suki nak cerita dengan budak hingusan macam Aqi ? " balasnya sarkastik. Aqilah menarik muncung panjang.

             " Gaya kita tak tahu je , dia pindah kat sini sebab putus cinta. Satu lagi , Aqi bukan budak hingusanlah. Dah besar tagun macam ni, hingus pun tak ada dah "

              Suki lantas tergelak. Langsung tidak terasa hati bila Aqilah berkata begitu. Al maklumlah , kebenaran . Tapi tujuan dia berpindah ke sini pun bukan kerana semata - mata putus cinta.

               "Aqi ni kan Anak dara in the making. Jadi , cerita cinta itu harus menjadi kewajipan buat pedoman supaya Aqi tak salah pilih jalan in the future "

                Hanasuki sekadar menggeleng kepala. Aqilah , kalau dah keluar keras kepala dia memang macam tulah. Jawpan yang keluar dari mulut tu , cerdik je nak jerat orang.

                " Aqi nak akak cerita macam mana. Akak tak tahu nak buat mukadimah apa " menglah juga dia akhirnya.

                 " Kalau kak Suki nak start dengan Alkisah bermula sebuah cerita tentang si dara dan si teruna pun boleh je " kali ini , Aqi pula menjawab sarkastik.

                 " Karang akak tak cerita , baru tahu "

                 Aqilah menjelir lidah kearahnya , dan Hanasuki sekadar ketawa melihat gaya Aqilah yang kebudak - budakan .

Saturday, 27 September 2014

Cahaya Part 2 ( Temp. title)

Setahun yang lalu.......

                 
                 Klinik Desa Tebing Sungai ( rekaan semata - mata ) .  Dia tidak menyangka akan ditugaskan ke klinik pedalaman daerah Beluran. Semasa menghantar borang pindah dahulu , pilihan tempat berpindah hanya dibiarkan kosong. Menyerahkan seratus peratus kepada pihak atasan untuk memindahkan dia kemana sahaja. Kerana waktu itu dia hanya terfikir untuk menukar persekitaran kerja.
                   Dia bangun merenggangkan badan kerana terasa lenguh akibat duduk dalam tempoh lama. Buku laporan yang terbuka diatas meja hanya dibiar tanpa dikemas. Kaki laju dihayun menuju ke beranda klinik lalu duduk di kerusi yang disediakan kepada klien yang datang bertemujanji.
             Dia tersenyum sendiri melihat betapa tenangnya suasana di kampung tersebut. Tidak sia - sia dia berpindah ke sana walaupun kadang kala timbul perasaan bosan. Tapi kalau dibandingkan ketika dia bekerja di hospital besar , dia rasa lebih tenang dan bahagia disini. 
                    Teringat masa mula - mula dia tiba di kampung Tebing Sungai. Dalam keadaan keliru dan patah hati kerana ditinggalkan kekasih hati yang sudah lama menyulam kasih dengannya. 
                    " Hai. Saya Hanasuki. Nurse yang baru  berpindah ke sini " dia memperkenalkan diri dengan seorang lagi jururawat yang memang sedia berkhidmat di klinik tersebut. 
                  " Walaikumsalam Hanasuki. Saya Mazilawaty. Panggil kak Waty je " mesra dia menyambut salam. 
             Hanasuki jadi malu sendiri kerana tidak memberi salam. Mazilawaty tersenyum kecil melihat Hanasuki yang tiba - tiba jadi tidak tentu arah. 
           " Hanasuki " sebut Mazilawaty sambil mengangguk kepala.  Hanasuki sekadar senyum kecil.
                   " Panggil Suki kak. Hanasuki tu panjang sangat " balasnya lalu duduk di kerusi yang terletak elok.                                     
                                        " Suki kena tinggal mana kak Waty ? " dia terus bertanya .
                 " Kuaters ada belakang klinik ni. Sebelum ni seorang kawan yang kerja sini memang tinggal kat kuaters. Akak ulang alik rumah sendiri. Kalau turn akak untuk  on call, memang akak tidur kat kuaters tu lah " panjang lebar Mazilwaty menerangkan kepada Hanasuki namun hanya dibalas dengan anggukan kepala.
                                           
                " Suki kerja mana sebelum ni ? Kenapa minta sini? Memang orang sini ke ? bertubi - tubi soalan yang diterima dari Mazilawaty. 
              " Tak. Suki dari kota kinabalu. Asal sana . Kerja pun dekat Hospital Likas " ringkas dia menjawab.
             " Jauhnya Suki minta sampai ke sini ? " pelik dia dengan gadis rakan sekerja yang baru ini. Hanasuki sekadar ketawa mendengar pertanyaan Mazilawaty. 
             " Saja nak change pace of life. I'm looking for something in life gitu " balasnya ketawa - ketawa. 
              " Ke boyfriend kerja dekat sini ? " soal Mazilawaty sengaja hendak menyakat Hanasuki. 
            " Suki tak ada boyfriend. Macam yang Suki cakap , I need the change of pace. Mana tahan seumur nak kerja tempat sibuk "selamba Hanasuki menjawab. Mazilawaty memandang wajah Hanasuki yang jelas tidak beriak.
              " Apapun niat dan tujuan Suki datang ke sini , bukan hak akak untuk persoalkan. Yang akak tahu Suki datang ke sini untuk bekerja. Akak tak akan tolerate kalau Suki bekerja dengan niat sekadar datang untuk kehadiran kerja " 
               Hanasuki memandang Mazilawaty yang tiba - tiba berubah menjadi serius. 
                   " Just because I said I need the change of pace doesn't mean I'll neglect my work. Suki tak pernah kerja klinik, jadi banyak benda yang Suki tak tahu. Suki harap kak Waty boleh lead Suki jadi nurse yang baik. Mungkin ? " sarkastik jawapan yang diberikan.
                                         " I'm looking forwad working with you. "
                                       
                                         " I'm in you care now. Please go easy on me "

                  And the rest is history .

Friday, 26 September 2014

Cahaya Part 1 ( Temp. Title )

       " The what if self doubt can lead you to an answer. Because, when you start doubting something , you will start look thing from different perspectives , " ujarnya.

          " That.... Is what I think "

          Hanasuki dengan tenang mengangkat cawan berisi kopi dan meneguk perlahan.Gadis berusia dalam lingkungan belasan tahun yang duduk di hadapannya itu  sekadar mengangguk kepalanya.

              "Itu , ialah apa yang kakak fikirkan atau apa yang telah kakak lalui ? "  Soalan yang membuatkan Hanasuki tersenyum.

            " Both. Semangat tanya kakak ni kenapa ? " si gadis yang duduk di hadapannya sekadar tersengih.

            " Sebenarnya , Aqi nak buat portfolio. Tentang kerjaya jururawat. Hehehe " balas si gadis yang membahasakan dirinya sebagai Aqi.

            " Apa kaitannya Portfolio jururawat dengan pendapat kakak tentang hidup ? "
Serentak itu Aqi ketawa.

           " Kak Suki ni macam tak tahu je yang kita suka dengan dia " terbeliak mata Hanasuki mendengar jawapan  Aqi.

          " Kakak masih straight. Jangan mengharap sesuatu yang mustahil. Lagipun , dalam
Islam kan melarang hubungan sejenis dengan sekeras - kerasnya " usai membalas , mereka sama - sama mengekek ketawa. Tahu maksud suka yang diucap Aqi bukan dalam erti tidak baik.

          Hanasuki kemudian membuang pandang ke luar tingkap rumah yang terbuka luas. Angin petang bertiup lembut menyapa wajah. Ditarik nafas sebelum dihembus perlahan. Tenang suasana .

          Suasana yang sungguh didambakan sejak  dua tahun yang lalu. Teringat kembali ketika pada mula -mula dia tiba di kampung tersebut dalam keadaan hidup yang dirasakannya kucar kacir.

          " Kak Suki ! " panggilan Aqi segera mencantas Hanasuki dari terus mengingat kenangan lalu.

          " Kak Suki fikir apa ? "

Dia sekadar mengangkat bahu,

           " Kalau kak Suki nak tinggal sini for good, Aqi jadi orang paling gembira "

           " Kenapa cakap macam tu ? "

           " Kan dah kata , Aqi suka kak Suki. Sayang sangat , dah macam family sendiri "

           Aqi menjawab perlahan sambil menundukkan kepala. Hanasuki hanya memandang tanpa sebarang jawapan.

           " Aqielah " panggilnya perlahan namun tidak dijawab Aqi.

           " Kakak orang dewasalah. Banyak benda nak kena fikir. Bukan kakak ni dah jadi relative tak rasmi Aqi ke ? "

           Serentak itu Aqi ketawa. Kepala diangkat dan terlihat senyuman nakal terukir dibibir.

          "Dahlah. Nanti kalau Aqi buat gaya lebih - lebih , karang kena ceramah free yang berjela - jela. Sakit telinga nak kena dengar "

          " Amboi. Pandainya nak menjawab "

         " Tapi kak Suki. Aqi betul - betul maksudkan dengan apa yang Aqi cakap tadi "

         " Yelah - yelah. Nanti akak cari buah hati orang sini supaya akak tak pergi mana - mana. Masa tu barulah  Aqi tahu , macam mana sengsaranya hidup dengan akak sampai tua "      

        Aqielah terus menjelirkan lidah.

           " Kalau nak banding dengan benda lain , Aqi lagi rela hidup dengan kak Suki dari hidup dengan orang lain. Okaylah kak Suki , Aqi nak jumpa kawan - kawan. Kitaorang dah pakat nak jumpa nanti jam empat ni "

            Hanasuki sekadar menggeleng kepala melihat tabiat kebudak - budakkan Aqielah. Eh , tapi dia memang budak pun. Baru menjejak remaja.

          " Yelah. Jangan balik lewat sangat. Kalau tak, Aqi tidur luar " ia mengingatkan Aqielah.

           " Strict ! "

           " It's for your own good............ "

           Tanpa menunggu Hanasuki menghabiskan ayat , Aqielah terus bangun menuju ke pintu untuk keluar.

           





Friday, 19 September 2014

HeLLo

Assalamualaikum. Greetings from Ayie.

                It's somewhat rare for me to put an entry other than the story I wrote. Just to share , I've been reading manga way toooooooo much recently. And while cooking , an idea of  ' how about I write a not so short story ' suddenly pop up inside my mind.
 
             Surprisingly , I kind of giving a serious thought..Haha. Who know , it might work. My first ever story that will finish and complete.

              Well you know, back to my high school memories , I always failed whenever I attempted writing short stories. It's always ended up finished in about one and half or two full book ( the book which is used for the notes ).

           For now, I still thinking the plot and hope that can give the simple storyline , and a bit sweetness of romance. The heartwarming story which made people smile in the end.

           Just thinking about it make me smile. HahaHa. Seriously , I should work hard to finish this project since I already talk about it in this blog.

           Fuh ! I can see the glimpse of trouble coming to say Hi. May Allah make myself in ease during write the so called short story of mine.

Insha Allah and May Allah bless Us All..

Salam.

           

Monday, 25 August 2014

Diantara Dua Pilihan Part 4

              Hari ini Ayeen sendirian lagi . Sendiri dirumah tanpa teman sebab Yuhana ,  si housemate berkerja syif malam. Al maklumlah kalau namanya pun jururawat tambah lagi dengan bekerja di hospital. Kerja syif adalah menjadi kewajipan kepada hampir semua jururawat .

             Mata dikerling kearah jam yang elok bersangkut didinding. Hampir 10malam. Tv yang terpasang menayangkan drama 'Dari Mata Jatuh Ke Hati ' langsung tidak menarik perhatian. Cerita cinta yang dirasakan stereotaip dan membosankan .

" Allah bosannya. Tengok tv pun takde cerita best , " ujarnya sambil membuang pandang kesiling rumah. Lama dipandang kipas yang berpusing tanpa bosan. Perlahan keluhan dilepas sebelum mencapai telefon bimbit.

" Salam. Hello sweet little kitty ,"

Tuuuuuuuuuuttt...

Tidak sempat bermukadimah panjang , si tuan empunya badan dihujung sana  laju menutup talian.

Amboi ! Sekali lagi di dailnya nombor.

" Bertuah punya budak ! " naik satu nada suaranya.

" Hello , Assalamualaikum kak Ayeen ? " nada yang lebih kepada pertanyaan. Seolah - olah si tukang sambut telefon itu tidak mengetahui kepada si Ayeen tiba - tiba membebel.

" Aik ? Bukan Akalili ke yang sambut phone call akak tadi ? "

" Huh ? Tak. Bukan Aka,"

"Oh.. Akak ingat Akalili yang sambut tadi , " balas Ayeen yang baru hendak percaya.Serentak itu Akalili ketawa mengekek di hujung talian.

" Bertuah punya budak ! " suara Ayeen  naik tiga nada dan Akalili masih lagi ketawa -ketawa.

Mereka berbual - bual pendek . Cerita tentang hidup sehari - hari yang hampir tiada yang menarik untuk dikisahkan.
         
 " Kak Ayeen , hidup hanya sekali , "

Erk ?

" Memanglah , manusia memang hidup hanya sekali. Kenapa? "

" Random. Saja cakap , " balas Akalili pendek. Terjungkit kening Ayeen mendengar jawapan malas Akalili.Bukan dia tidak tahu tabiat AKalili yang satu itu.

" Akalili , where's your explaination ? " terus dia tukar gear masuk mode serious.

" Well ,"
" Yes? "
" Randomly speaking. Aka baca Quran translation  few day ago. Forgot which surah and line it is, " lambat - lambat Akalili berkata.

" And ? "

" Allah kata manusia yang hidup di syurga hanya beribadat kepada Allah s.w.t .Tidak lapar dan tidak dahaga, "

Okay ?

" Lepas tu , Aka terfikir pula kalau  the reincarnation is posibble. Then again fikiran Aka belit sana sini. At the times when I think I finally understood, I get confused again and again. Sebenarnya Aka punya main point is I suddenly miss Allah so way tooooooo much ," jawabnya panjang lebar menyebabkan Ayeen tiba - tiba terasa seperti hatinya disiat pisau tajam.

" What a complete random person. Akak sendiri susah nak faham Akalili kalau Aka tak cakap dengan orang. Well, baguslah kalau Aka terfikir macam tu. It's a good things then. I'm happy for you sweety , "

" Thanks Kak Ayeen , " perlahan suara Akalili terdengar dihujung gagang dan dia tahu Akalili hanya senyum hambar dengar kata-katanya yang hampir dirasakan seperti tidak ikhlas.

" Ok lah Aka.. Akak nak buat kerja ni. Walaupun kerja nurse , banyak kerja sampingan yang menyemakkan mata dan fikiran juga hati , " selorohnya sambil ketawa - ketawa.

" Baiklah cik jururawat. Akalili pun nak tidur awal juga. Kalau dok tidur lambat je , alamatnya kulit Aka hilang seri la pula. Assalamualikum , " usai berkata , Akalili terus menutup talian.

" Bertuah punya budak. Nak kata aku dah tua la tu. Walaikumsalam , " jawabnya sambil ketawa kecil. Seketika dia berfikir panjang dengan kata - kata Akalili.

" I don't bother though "

Dia kemudiannya bangun menuju ke bilik tidur. Semerta, perkara yang difikirnya tadi lenyap dari fikiran.



________________________________



 Klik...Klik...Klik... Skrol...skrol..Rol....Rol...Ol...

Bosannya. Skrol...Skrol..

Erk ?!

Tentang Hati. Huh ?

                Besar matanya memandang tajuk yang sebesar alam hampir memenuhi skrin laptopnya itu. Laju matanya mencari sinopsis cerita. Dia memang suka membaca. Baca novel , majalah , skrip , kamus,semua dia redah. Apatah lagi kalau novel berkait hal cintan cintun. Top list , over the top. Tapi itu dulu.  Semakin dia dewasa dirasakan semakin kurang dia membaca . Bukan masalah minatnya berkurang , cuma hanya kurang masa untuk mengabadikan diri dengan buku. Cheewah ! Hebat perumpamaan.

Mana ni ?

             'Tentang hati. Tentang rasa . Tentang perasaan . Tentang detikan hati yang membawa kepada sebuah perjalanan. Perjalanan mencari kehidupan.'

         Lama dipandang sinopsis yang bukan seperti sinopsis itu. Pendek tapi seperti ada yang menarik hatinya untuk membaca cerita tersebut. Laju diskrol kebawah halaman web untuk mencari siapa penulisnya.

         " Hanya insan biasa  yang cuma punya mata pena untuk mengisahkan ilham dari fikiran  dalam sebuah ceritera hidup. - Hanyya Aku " terangkat kening Ayeen membaca trademark Hanyya Aku . Jauh disudut hati , terasa hatinya seperti ditarik - tarik untuk membaca cerita insan yang bernama Hanyya Aku.

          "Bila ilham hanya datang pada ketika aku sedang duduk ditepi tasik , dengan air yang berkocak lembut  , dengan matahari yang hendak jatuh di ufuk barat, sang beburungan berterbangan pulang ke sarang setelah puas keluar seharian . Aku tiba - tiba  bagai terpana melihat keindahan ciptaan Tuhan. "

Hmm..Macam menarik.

Dan tanpa Ayeen sedari , malam berlalu membawa ke pagi.

.......................................................................................................

         " Oi , angan ! " serentak teguran itu , Ayeen kembali kealam realiti. Dijeling Yuhana yang baru hendak duduk di kerusi bujang sebelah sana.

 " Kau angan kenapa? " soal Yuhana sambil tersengih - sengih. Ayeen mengalihkan pandangannya kearah tv.


 " Aku tengok tv la. Tengah khusyuk tahap mata tak berkelip, kau kacau aku pula , "

            Yuhana sekadar tersengih. Dia kemudiannya menyambung membuat kerja di hadapan komputer riba sedang Ayeen kemudian menonton tv yang sedang terpasang.

         " Yuyu, aku rasa kosong lah , " ayat yang tiba-tiba itu menyebabkan Yuhana berhenti menaip.

" Sorry. What did you say again? "

         " Aku rasa kosong. Kosong. Terasa macam ada yang kosong , " ulangnya lagi dalam nada malas.

          "Yelah. Aku taulah apa maksud kosong tu tapi kosong maksud kau tu kosong apa? Fikiran ? Kosong hati ? " balas Yuhana yang pelik melihat Ayeen yang tiba - tiba bercakap benda luar alam.

Ayeen memandang muka Yuhana dengan pandangan kosong. Macam gaya mayat hidup , kurang zat makanan pun ada.

" Kenapa kau pandang aku macam nak makan aku ? "soal Yuhana semakin pelik.

" Haha. Takde apa -apa lah. Eh , jom keluar petang? Nak cari tafsir quran la, "

Huh? Makin bertambah kerutan di dahi Yuhana mendengar jawapan Ayeen. Angin apakah yang melanda sahabat ku ini.

" Sure. This noon, Insha Allah ," namun dituruti saja walaupun fikirannya dibalut pertanyaan.